Nikmatnya Memek Tante Emmi Sedotan Sepong Nya

CERITA BISYAR 18++

Kejadian ini terjadi ketika aku kelas 3 SMP, yah aku perkirakan umur aku waktu itu baru saja 14 tahun. Aku entah kenapa yah perkembangan sexnya begitu cepat sampai-sampai umur segitu ssudah mau ngerasain yang enak-enak. Yah itu semua karena temen nyokap kali yah, Soalnya temen nyokap Aku yang namanya Tante Erni (biasa kupanggil dia begitu) orangnya cantik banget, langsing dan juga awet muda bikin aku bergetar.

Tante Erni ini tinggal dekat rumahku, hanya beda 5 rumahlah, nah Tante Erni ini cukup deket sama keluargaku meskipun enggak ada hubungan saudara. Dan dapat dipastikan kalau sore biasanya banyak ibu-ibu suka ngumpul di rumahku buat sekedar ngobrol bahkan suka ngomongin suaminya sendiri. Nah Tante Erni inilah yang bikin aku cepet gede (maklumlah anak masih puber kan biasanya suka yang cepet-cepet).

Biasanya Tante Erni kalau ke rumah Aku selalu memakai daster atau kadang-kadang celana pendek yang bikin aku ser.. ser.. ser.. Biasanya kalau sudah sore tuh ibu-ibu suka ngumpul di ruang TV dan biasanya juga aku pura-pura nonton TV saja sambil lirak lirik. Tante Erni ini entah sengaja atau nggak aku juga enggak tahu yah. Dia sering kalau duduk itu tuh mengangkang, kadang pahanya kebuka dikit bikin Aku ser.. ser lagi deh hmm.


Apa keasyikan ngobrolnya apa emang sengaja Aku juga enggak bisa ngerti, tapi yang pasti sih aku kadang puas banget sampai-sampai kebayang kalau lagi tidur. Kadang kalau sedang ngerumpi sampai ketawa sampai lupa kalau duduk nya Tante Erni ngangkang sampai-sampai celana dalemnya keliatan (wuih aku suka banget nih). Pernah aku hampir ketahuan pas lagi ngelirik wah rasanya ada perasaan takut malu sampai-sampai Aku enggak bisa ngomong sampai panas dingin tapi Tante Erni malah diam saja malah dia tambahin lagi deh gaya duduknya. Nah dari situ aku sudah mulai suka sama tuh Tante yang satu itu. Setiap hari pasti Aku melihat yang namanya paha sama celana dalem tuh Tante.

Pernah juga Aku waktu jalan-jalan bareng ibu-ibu ke puncak nginep di villa. Ibu-ibu hanya bawa anaknya, nah kebetulan Mami Aku ngsajak Aku pasti Tante Erni pula ikut wah asyik juga nih pikir ku. Waktu hari ke-2 malam-malam sekitar jam 8-9 mereka ngobrol di luar deket taman sambil bakar jagung. Ternyata mereka sedang bercerita tentang hantu, ih dasar ibu-ibu masih juga kaya anak kecil ceritanya yang serem-serem, pas waktu itu Tante Erni mau ke WC tapi dia takut. Tentu saja Tante Erni di ketawain sama gangnya karena enggak berani ke WC sendiri karena di villa enggak ada orang jadinya takut sampai-sampai dia mau kencing di deket pojokan taman.

Lalu Tante Erni menarik tangan Aku minta ditemenin ke WC, yah aku sih mau saja. Pergilah aku ke dalam villa sama Tante Erni, sesampainya Aku di dalam villa Aku nunggu di luar WC eh malah Tante Ernin ngsajak masuk nemenin dia soalnya katanya dia takut.

"Lex temenin Tante yah tunggu di sini saja buka saja pintu nya enggak usah di tutup, Tante takut nih", kata Tante Erni sambil mulai berjongkok.

Dia mulai menurunkan celana pendeknya sebatas betis dan juga celana dalamnya yang berwarna putih ada motif rendanya sebatas lutut juga. "Serr.. rr.. serr.. psstt", kalau enggak salah gitu deh bunyinya. Jantungku sampai deg-degan waktu liat Tante Erni kencing, dalam hatiku, kalau saja Tante Erni boleh ngasih liat terus boleh memegangnya hmm. Sampai-sampai aku bengong ngeliat Tante Erni. 

"Heh kenapa kamu Lex kok diam gitu awas nanti kesambet" kata Tante Erni. 
"Ah enggak apa-apa Tante", jawabku. 
"Pasti kamu lagi mikir yang enggak-enggak yah, kok melihatnya ke bawah terus sih?", tanya Tante Erni. 
"Enggak kok Tante, aku hanya belum pernah liat cewek kencing dan kaya apa sih bentuk itunya cewek?" tanyaku.

Tante Erni cebok dan bangun tanpa menaikkan celana sama CDnya.

"Kamu mau liat Lex? Nih Tante kasih liat tapi jangan bilang-bilang yah nanti Tante enggak enak sama Mamamu", kata Tante Erni.

Aku hanya mengangguk mengiyakan saja. Lalu tanganku dipegang ke arah vaginanya. Aku tambah deg-degan sampai panas dingin karena baru kali ini Aku megang sama melihat yang namanya memek. Tante Erni membiarkanku memegang-megang vaginanya.


"Sudah yah Lex nanti enggak enak sama ibu-ibu yang lain dikirain kita ngapain lagi". 
"Iyah Tante", jawabku.

Lalu Tante Erni menaikan celana dalam juga celana pendeknya terus kami gabung lagi sama ibu-ibu yang lain.

Esoknya aku masih belum bisa melupakan hal semalam sampai sampai aku panas dingin. Hari ini semua pengen pergi jalan-jalan dari pagi sampai sore buat belanja oleh-oleh rekreasi. Tapi aku enggak ikut karena badanku enggak enak.

"Lex, kamu enggak ikut?" tanya mamiku. 
"Enggak yah Mam aku enggak enak badan nih tapi aku minta di bawain kue mochi saja yah Mah" kataku. 
"Yah sudah istirahat yah jangan main-main lagi" kata Mami. 
"Erni, kamu mau kan tolong jagain si Alex nih yah, nanti kalau kamu ada pesenan yang mau di beli biar sini aku beliin" kata Mami pada Tante Erni. 
"Iya deh Kak aku jagain si Alex tapi beliin aku tales sama sayuran yah, aku mau bawa itu buat pulang besok" kata Tante Erni.

Akhirnya mereka semua pergi, hanya tinggal aku dan Tante Erni berdua saja di villa, Tante Erni baik juga sampai-sampai aku di bikinin bubur buat sarapan, jam menunjukan pukul 9 pagi waktu itu.

"Kamu sakit apa sih Lex? kok lemes gitu?" tanya Tante Erni sambil nyuapin aku dengan bubur ayam buatannya. 
"Enggak tahu nih Tante kepalaku juga pusing sama panas dingin aja nih yang di rasa" kataku.

Tante Erni begitu perhatian padaku, maklumlah di usia perkawinannya yang sudah 5 tahun dia belum dikaruniai seorang buah hati pun.

"Kepala yang mana Lex atas apa yang bawah?" kelakar Tante Erni padaku. Aku pun bingung, "Memangya kepala yang bawah ada Tante? kan kepala kita hanya satu?" jawabku polos. 
"Itu tuh yang itu yang kamu sering tutupin pake segitiga pengaman" kata Tante Erni sambil memegang si kecilku. 
"Ah Tante bisa saja" kataku. 
"Eh jangan-jangan kamu sakit gara-gara semalam yah" aku hanya diam saja.



Selesai sarapan badanku dibasuh air hangat oleh Tante Erni, pada waktu dia ingin membuka celanaku, kubilang, "Tante enggak usah deh Tante biar Alex saja yang ngelap, kan malu sama Tante" 
"Enggak apa-apa, tanggung kok" kata Tante Erni sambil menurunkan celanaku dan CDku.

Dilapnya si kecilku dengan hati-hati, aku hanya diam saja. 
"Lex mau enggak pusingnya hilang? Biar Tante obatin yah" 
"Pakai apa Tan, aku enggak tahu obatnya" kataku polos. 
"Iyah kamu tenang saja yah" kata Tante Erni.


Lalu di genggamnya batang penisku dan dielusnya langsung spontan saat itu juga penisku berdiri tegak. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.

"Achh.. cchh.." aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku memegang vagina Tante Erni yang masih di balut dengan celana pendek dan CD tapi Tante Erni hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian aku merasakan mau kencing.

"Tante sudah dulu yah aku mau kencing nih" kataku. 
"Sudah, kencingnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok" kata Tante Erni.

Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante Erni karena Tante Erni tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam karena merasakan enaknya.

"Hhgg..achh.. Tante aku mau kencing nih bener " kataku sambil meremas vagina Tante Erni yang kurasakan berdenyut-denyut. 
Tante Ernipun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras. 
"Croott.. ser.. err.. srett.." muncratlah air maniku dalam mulut Tante Erni, Tante Erni pun langsung menyedot sambil menelan maniku sambil menjilatnya. Dan kurasakan vagina Tante Erni berdenyut kencang sampai-sampai aku merasakan celana Tante Erni lembab dan agak basah. 
"Enak kan Lex, pusingnya pasti hilang kan?" kata Tante Erni. 
"Tapi Tante aku minta maaf yah aku enggak enak sama Tante nih soalnya Tante.." 
"Sudah enggak apa-apa kok, oh iya kencing kamu kok kental banget, wangi lagi, kamu enggak pernah ngocok Lex?" 
"Enggak Tante" 


Tanpa kusadari tanganku masih memegang vagina Tante Erni.

"Loh tangan kamu kenapa kok di situ terus sih". Aku jadi salah tingkah 
"Sudah enggak apa-apa kok, Tante ngerti" katanya padaku. 
"Tante boleh enggak Alex megang itu Tante lagi" pintaku pada Tante Erni. Tante Erni pun melepaskan celana pendeknya, kulihat celana dalam Tante Erni basah entah kenapa. 
"Tante kencing yah?" tanyaku. 
"Enggak ini namanya Tante nafsu Lex sampai-sampai celana dalam Tante basah".

Dilepaskannya pula celana dalam Tante Erni dan mengelap vaginanya dengan handukku. Lalu Tante Erni duduk di sampingku

"Lex pegang nih enggak apa-apa kok sudah Tante lap" katanya. Akupun mulai memegang vagina Tante Erni dengan tangan yang agak gemetar, Tante Erni hanya ketawa kecil. 
"Lex, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih" kata Tante Erni. Dia mulai memegang penisku lagi, "Lex Tante mau itu nih". 
"Mau apa Tante?" 
"Itu tuh", aku bingung atas permintaan Tante Erni. 
"Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?" 
"Tapi Alex enggak bisa Tante caranya" 
"Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah" kata Tante Erni padaku.

Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Erni yang di tumbuhi bulu halus.

"Lex jilatin donk punya Tante yah" katanya. 
"Tante Alex enggak bisa, nanti muntah lagi" 
"Coba saja Lex" 

Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Erni di atas dan tanpa pikir panjang Tante Erni pun mulai mengulum penisku. 

"Achh.. hgghhghh.. Tante" 



Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Erni tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Erni seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Erni sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Erni dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.

Tante Erni pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.

"Kamu tahu enggak mandi kucing Lex" kata Tante Erni. 

Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Erni pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras. Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah.

Kulihat payudara Tante Erni mengeras, Tante Erni menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Erni. Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Erni, langsung Tante Erni kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Erni seperti menjilati es krim.

"Achh.. uhh.. hhghh.. acch Lex enak banget terus Lex, yang itu isep jilatin Lex" kata Tante Erni sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya.

Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Erni tanpa sengaja tertelan olehku.

"Lex masukin donk Tante enggak tahan nih" 
"Tante gimana caranya?"

Tante Erni pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Erni naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur. Setengah jam kami bergumul dan Tante Erni pun mengejang hebat.

"Lex Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh" erang Tante Erni.

Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Erni. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Erni mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Erni sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante Erni tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya

"Lex nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya" pinta Tante Erni padaku.

Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ernipun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi.

"Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg.." kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi. 
"Tante Alex kayanya mau kencing niih"

.


Tante Erni pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Erni pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.

Kami pun langsung mandi ke kamar mandi berdua dengan telanjang bulat dan kami melakukannya lagi di kamar mandi dengan posisi Tante Erni menungging di pinggir bak mandi. Aku melakukannya dengan cermat atas arahan Tante Erni yang hebat. Selasai itu jam pun menunjukan pukul 1 siang langsung makan siang dengan telur dadar buatan Tante Erni, setelah itu kamipun capai sekali sampai-sampai tertidur dengan Tante Erni di sampingku, tapi tanganku kuselipkan di dalam celana dalam Tante Erni. Kami terbangun pada pukul 3 sore dan sekali lagi kami melakukannya atas permintaan Tante Erni, tepat jam 4:30 kami mengakhiri dan kembali mandi, dan rombongan ibu-ibu pun pulang pukul 6 sore.

"Lex kamu sudah baikan?" tanya Mamiku. 
"Sudah mam, aku sudah seger n fit nih" kataku. 
"Kamu kasih makan apa Ni, si Alex sampai-sampai langsung sehat" tanya Mami sama Tante Erni. 
"Hanya bubur ayam sama makan siang telur dadar terus kukasih saja obat anti panas" kata Tante Erni.

Esoknya kamipun pulang ke jakarta dan di mobil pun aku duduk di samping Tante Erni yang semobil denganku. Mami yang menyopir ditemani Ibu Herman di depan. Di dalam mobilpun aku masih mencuri-curi memegang barangnya Tante Erni.

Sampai sekarang pun aku masih suka melakukannya dengan Tante Erni bila rumahku kosong atau terkadang ke hotel dengan Tante Erni. Sekali waktu aku pernah mengeluarkan spermaku di dalam sampai 3 kali. Kini Tante Erni sudah dikarunia 2 orang anak yang cantik. Baru kuketahui bahwa suami Tante Erni ternyata menagalami ejakulasi dini. Sebenarnya kini aku bingung akan status anak Tante Erni.

Yah, begitulah kisahku sampai sekarang aku tetap menjadi PIL Tante Erni bahkan aku jadi lebih suka dengan wanita yang lebih tua dariku. Pernah juga aku menemani seorang kenalan Tante Erni yang nasibnya sama seperti Tante Erni, mempunyai suami yang ejakulasi dini dan suka daun muda buat obat awet muda, dengan menelan air mani pria muda.
THE END

(Baca Juga Selanjutnya Sungguh Enak Ngentot Perawan Pacarku )

VODKAPOKER88.COM - Poker Online Indonesia Terbesar Dan Terpercaya. 

Sungguh Enak Ngentot Perawan Pacarku

CERITA BISYAR 18++


Sebelumnya kuperkenalkan dulu siapa diriku. Namaku Nunu, seorang mahasiswa semester pertama di universitas JS di kota P dan nama pacarku Rirrie, sekolah di SMU Negeri 1 kelas III di kota P juga. Wajahnya cantik walaupun tidak secantik bintang sinetron, manis tepatnya. Punya alis mata yang hitam tebal yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih. Dengan hidung yang mungil lucu plus bibir "dower" yang selalu merah dan dihiasi dengan gigi yang sedikit tidak teratur tetapi justru giginya itu yang menjadi daya tariutamanya. Tingginya sekitar 155 cm, berat 47 kg. Badannya mungil tapi montok. Bahu yang datar dan badan yang tegap dihiasi dengan sepasang payudara indah berukuran 32B yang proporsional sekali dengan tubuhnya. Pantat yang terbentuk rapi disertai sepasang kaki yangindah, terutama betisnya. Pinggang yang ramping, perut yang datar dan pinggul yang tidak terlalu besar. Tapi sungguh, dengan keadaan tubuh seperti itu, tidak ada pria yang bisa menahan napsunya jika melihatnya sedang telanjang bulat. Tentu saja.Kejadian ini kualami kalau tidak salah hari Kamis tanggal 7 Desember 1998. Aku barus saja menjemputnya pulang sekolah jam setengah dua siang. Biasanya sich dia bawa motor sendiri, cuman hari itu entah kenapa dia berangkat sekolah naik becak. Jadinya saat pulang sekolah dia menelponku minta dijemput. Panas sekali hari itu. Saat sampai di rumahnya aku tidak langsung pulang. Aku mampir sejenak buat sekedar menghilangkan rasa haus. Aku duduk di ruang tamu, di sofa yangpanjang, sementara dia mengganti baju sekolahnya dengan gaun santai. Entah model apa bajunya, yang jelas dia memakai kaos dengan celana pendek yang berbahan kaos juga. Dia tampak seksi sekali dengan dandanan seperti itu. Dia balik sambil membawa segelas sirup dingindan kemudian tiduran di sofa dengan posisi kepalanya di pangkuanku.



Kami pun berbasa-basi, saling menanyakan kabar masing-masing. Karena memang kita sudah lama tidak ketemu. Aku barusan pulang dari Jogja, tinggal di sana beberapa hari. Dia orangnya memang gampang sekali kangen sama pacarnya. Ditinggal beberapa hari saja sudah seperti sebulan hebohnya. Dan kalau dia sedang kangen, rugi aku kalau tidak ada di sisinya. Tau maksudnya kan?

Lalu kami mulai bercerita tentang kegiatan kami masing-masing selama ini sambil sesekali saling mencumbu, berciuman dan berpagutan mesra. Saling memainkan lidah. Kubiarkan mulutnya melumat bibirku. Kubiarkan giginya menggigit lembut bibirku. Kurasakan lidahnya menari-nari di dalam mulutku. Napasnya yang lembut mendera wajahku. Oh ya, aku paling suka "kissing" dengannya saat dia sedang makan coklat. Rasanya jadi tambah enak. Dan seperti biasa kalau kami sedang berasyik
masyuk, kedua belah tanganku selalu menari-nari di tubuhnya. Selalu! Orang dianya sendiri yang minta buat dijamah. "Pokoknya kalau kamu sedang mencumbuku, sekalian dech tangan kamu ngerjain tubuhku. Biar tidak nanggung. Tapi harus di bagian yang sensitif. Seperti di daerah
sini, sini dan di sini!" katanya kepadaku suatu waktu sambil
tangannya menunjuk leher, dada dan bawah perutnya. Enak katanya. Akunya sich oke-oke aja. Siapa yang bakal menolak ditawarin kerjaan seperti itu.

Mulailah pekerjaanku. Kudekatkan kepalaku ke lehernya, kukecup perlahan leher itu kemudian kugigit perlahan. Dia mendongakkan kepalanya tanda dia merasa kegelian. Kucium daerah telinganya dan kukulum bagian telinga yang menggelambir. Dia mendesah perlahan dan
kemudian melingkarkan kedua tangannya ke leherku. Tangan kananku pun berusaha menopang punggungnya agar tubuhnya sedikit tegak  ( Dapatkan Hadiah Utama IPHONE X bagi Pemenang JACKPOT SUPER ROYALFLUSH )  dan tangan kiriku segera kumasukkan ke balik bajunya, mengakibatkan kaosnya terangkat sampai ke perut. Tanganku menyentuh kulitnya yang halus. Menyusup ke punggungnya untuk melepas tali BH-nya. Dan mulailah tanganku menjelajahi bukit barisan itu. Kuremas payudaranya, terasa lembut sekali, diapun merintih. Kupilin putingnya, dia mengerang.
Kutarik puting itu dan diapun mendesah. "Ahh..!" Kuputar-putar jariku di sekitar puting itu "Sshhh..!" Dia mengerang merasakan kenikmatan itu. Kuremas-remas buah dada itu berulangkali, kucubit bukit itu. Rasanya kenyal sekali. Nggak bakalan bosan walaupun tiap hari aku disuruh menyentuhnya.


Lalu tanganku pun turun menyusuri perutnya, menuju hutan tropis. Masuk ke dalam celana dalamnya yang terbuat dari kain satin dengan sedikit renda pada bagian vaginanya. Kutemukan tumpukan kecil daging yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kugunakan jari telunjuk dan jari manisku untuk membelah labianya yang masih terasa liat sementara jari tengahku kumasukan sedikit ke dalam liang senggamanya. "Mmhhh..." Dia kegelian. Kedua kakinya nampak terjulur lurus, sedikit menegang.
Kucari seonggok daging kecil diantaranya. Bagian yang mampu mengantarkan seorang wanita merasakan apa arti hidup yang
sesungguhnya. Setelah kutemukan mulai tanganku memainkannya. Kusentuh klitoris itu lembut sekali, namun akibatnya sungguh luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang hebat dengan kedua kaki terangkat ke atas menggapai-gapai di udara. Dia melenguh dengan mata terpejam dan lidah yang menjilati bibirnya. Langsung kulumat mulutnya. Dia pun membalas dengan ganas. "Uuhhhh..." Lalu tangan kiriku berusaha menarik
klitorisnya, kupencet, kusentil, kupetik, kugesek dengan jari tengahku. Dia memang paling suka disentuh klitorisnya. Dan kalau
sudah disentuh, bisanya seperti orang sakau. Mendesah, mengerang, dan menggigil.

Pernah suatu ketika aku ditelpon supaya datang ke rumahnya cuma untuk "memainkan" klitorisnya. Ya, ampuun... setelah puas bermain api, kami pun mencari air untuk menyiramnya. Ehh.. sorry, ngelantur. Tak lama kemudian dia mengajakku ke lantai dua

"Mas, naik ke atas yuk?" "Mo ngapain?" tanyaku.
"Ke kamarnya Mbak Dian, di sini panas. Ada AC di sana." "Boleh!" aku setuju.

Kami pun naik ke lantai dua. Satu persatu anak tangga itu kami lewati
dan kami pun masuk ke kamar Mbak Dian. Aku langsung tiduran di tempat tidur, sementara dia menyalakan AC-nya. Lalu dia rebah di sampingku. Kami bercerita lagi dan bercumbu lagi. Kali ini kulepas kaosnya,
setumpuk daging segar menggunung di dadanya yang tertutup BH semi transparan seolah ingin melompat keluar. Waw, menantang sekali dan kemudian dengan kasar kusentakkan BH itu hingga terlepas, lalu terhamparlah pemandangan alam. Nampak Sindoro Sumbing yang berjejer rapi. Bergelanyut manja di dadanya. Putingnya yang berwarna coklat kemerahan kokoh tegak ke atas mengerling ke arahku menantang untuk kunikmati. Payudaranya betul-betul indah bentuknya, terbungkus kulit

kuning langsat tanpa cacat sedikitpun, yang tampak membias jika terkena cahaya, yang menandakan payudara itu masih sangat kencang. Maklum payudara perawan yang rajin merawat tubuh. Namun dengan payudara seperti itu, jangankan menyentuh, cuma dengan memandangnya saja kita akan segera tahu kalau payudara itu diremas akan terasasangat lembut di tangan.


Kudekatkan wajahku ke dadanya. Mulutku kubuka untuk menikmati kedua payudaranya. Bau harum khas tubuhnya semerbak merasuk ke dalam hidungku. Kuhisap salah satu putingnya, kugigit-gigit kecil. Lidahku bergerak memutar di sekitar puting susunya. Dia mengejang kegelian. Menjambak rambutku dan ditekankan kepalaku ke dadanya. Wajahku terbenam di sana. Kugigit sedikit bagian dari bukit itu dan kusedot
agak keras. Nampaklah tanda merah di sana. Puas kunikmati dadanya, mulailah ada hasrat yang menuntut untuk berbuat lebih. Tampak juga di wajah Rirrie. Matanya menatapku sayu. Wajahnya memerah dan napasnya memburu. Kalau dia dalam keadaan seperti ini, dapat dipastikan diasedang terangsang berat. Dan aku yakin kemaluannya pasti sudah basah.

Aku bertanya padanya, "Rie, sekali-kali kita ngewek yuk!" "Ah, tidak mau ah!" dia menolak.
"Kenapa?" tanyaku. "Aku malu," jawabnya.
"Malu sama siapa?" tanyaku lagi.
"Aku malu diliat bugil. Aku malu kamu liat anuku." terangnya.
"Lho, kamu ini aneh. Masa hampir tiap hari kupegang memek kamu, cuma ngeliat malah tidak boleh?" tanyaku keheranan.
"He.." dia tertawa manja. Otakku bekerja mencari akal.
"Atau gini aja, kamu ambil selimut buat nutupin tubuh kamu. Ntar kita
cari gaya yang bikin memek kamu nggak keliatan," usulku sembarangan, nggak taunya dia setuju.
"Iya dech Mas"
Aku girang setengah mati. Lalu dia pun turun ke bawah mengambil selimut. Tak lama kemudian dia sudah ada di hadapanku lagi dengan sebuah selimut batik di tangannya. Lalu selimut itu diserahkannya kepadaku.

"Nah, sekarang kamu lepas semua pakain kamu!" perintahku.
Dia pun segera melepas semua pakaiannya. Sungguh anggun cara dia melepas pakaian. Perlahan namun pasti. Apalagi saat dia mengangkat

kedua tangannya untuk melepas penjepit rambut yang menyebabkan rambutnya terurai indah menutupi sebagian pundaknya. Oh, cantik sekali dia. Berdiri telanjang tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Layaknya seorang bidadari. Dengan payudara yang kencang mengantung indah, dengan bulu halus yang tertata rapi menghiasi bagian bawah perutnya. Dan ketika sadar dirinya telanjang bulat, secepat kilat dia merampas selimut yang ada di tanganku dan digunakanya untuk menutupi tubuhnya. Kusuruh dia untuk naik ke atas tempat tidur dalam posisi merangkak membelakangiku. Aku segera
melepas seluruh pakaianku. Dia menengok ke belakang dan tak sengaja menatap penisku yang sudah tegang berat dan langsung memalingkan wajah. Jengah. Sambil merajuk manja. "Ihhh..."

Walaupun kami sering bercumbu tapi kami belum pernah saling mempertontonkan alat vital masing-masing. Kalau saling pegang atau sekedar nyentuh sich sering. Makanya jangan heran kalau dia jengah waktu melihat penisku. Dan lagi dia itu orangnya pasif.
Penginnya "dikerjain" melulu, tapi kalau disuruh "ngerjain" suka ogah- ogahan. Padahal sebenarnya dia senang sekali kalau disuruh memegang penisku. Tapi itulah dia, dia yang seorang Rirrie yang penuh dengan
tanda tanya. Yang aku pun masih suka bingung untuk mengikuti jalan pikirannya.


Aku pun segera mendekat membawa seluruh amunisi yang kupunya. Siap dalam duel berdarah. Kuangkat sedikit selimut yang menutupi pantatnya dan harum birahi yang amat kusukai dari vaginanya menyebar. Tanganku pun masuk ke balik selimut itu. Mencari daerah jajahan yang harus dikuasai. Meraba-raba sampai akhirnya kutemukan gundukan itu. Terasa benar bulu kemaluannya di jariku.

"Aowww... iiihhh! Mas nakal!" Dia protes ketika aku berusaha mencabut beberapa helai bulu kemaluannya. Sebelumnya buat para pembaca, aku melakukan ini semua tanpa melihat ke arah vaginanya. Bayangkan, bagaimana sulitnya. Soalnya aku belum pernah menatap langsung vagina sekarang ini. Mulai kupusatkan perhatianku di daerah selangkangannya. Vaginanya terasa basah. Pasti dia sudah sangat terangsang. Dan kucari letak lubangnya dengan jariku.

"Ah, geli Mas!" dia tersentak ketika tak sengaja tanganku menyentuh klitorisnya.
"Hore ketemu...!!!" aku teriak kegirangan.

Akhirnya kutemukan lubang itu. Kumasukkan seperempat jari telunjukku ke dalam vaginanya. Sebentar kuputar-putar disana. Pinggulnya bergerak-gerak tanda dia kegelian. Lalu kutarik kembali dan kini
pelan-pelan kusorongkan rudalku untuk mencoba menembus dimensi itu. Saat pertama penisku menyentuh vaginanya, secara refleks dia mengatupkan kedua kakinya.

"Dasar perawan.." kataku di dalam hati.
Lalu perlahan kucoba merenggangkan kakinya. Terasa ada penolakan halus disana.
"Ayo dong sayang, direngganging sedikit kakinya. Katanya pengen di entotin."
Dia nurut, perlahan dia mulai mengangkangkan kedua kakinya. Rudalku pun kembali mencari sasarannya. Mulai menempel di bibir vaginanya. Terasa hangat di situ.

"Aduh Mas, aku deg-degan nich" "Udah kamu tenang aja dech!"
Perlahan tanganku mencoba untuk membuka tabir itu. Kugunakan jemari tanganku untuk menguak vagina itu. Sedikit terbuka. Dan kucoba memasukkan penisku. "Bless!" Kepala rudalku mulai masuk, membuat Rirrie mengerang kesakitan, membuatnya sedikit tidak nyaman.

"Aduh, Mas, sakit nich!" dia merintih. BONUS DEPOSIT 40% u/K NEW MEMBER
Kepalanya mendongak ke atas dengan mimik menahan rasa sakit. "Tahan sebentar ya sayang! Sakitnya paling cuma sebentar kok." Kasihan juga sich melihat dia begitu. Tapi demi kenikmatan itu apa boleh buat.
Namun saat kepala rudalku mulai menguak masuk vaginanya, terasa ada energi yang sangat kuat dari dalam vaginanya mencoba untuk menyedot penisku agar masuk ke dalam vagina itu. Sampai pinggulku tertarik
maju membuat seluruh penisku melesak ke dalam lubang itu. "Sleep..."

"Ah, Mas sakit nich!" "Tapi kok enak ya Mas?"
"Makanya kalo pengen lebih enak jangan ribut terus!" kataku.
"Enak tapi kok aneh ya Mas? Kayak ada yang ngganjel," dia ngomong sekenanya.
Aku pun tertawa.
"Kamu santai aja dong, jangan tegang gitu."


Dia menuruti perintahku. Dan sensasi yang belum pernah kami rasakan mulai meresap di diri kami. Penisku rasanya seperti diremas-remas lembut sekali oleh suatu benda asing yang hangat dan basah tak dikenal, disedot-sedot oleh vaginanya. Duh.. nikmatnya luar biasa. Mataku sampai nanar menahan kenikmatan itu. Lembab namun terasa sangat nyaman. Mulai kugerakkan maju mundur pinggangku, kugenjot penisku perlahan dan kemudian sedikit demi sedikit kupercepat genjotanku, kadang-kadang kupelankan sambil kubenamkan sedalam- dalamnya ke lubang vaginanya sampai dia menjerit, "Mas.. Mas aduh yang ini sich enak banget.. tusuk lagi dong yang keras Mas!" Rirrie memohon.

Langsung saja kuturuti permintaannya. penisku bergesekan dengan dinding vaginanya yang membuahkan kenikmatan tersendiri bagi kami. Mengakibatkan bunyi berdecak yang mengiringiku menuju sejuta kenikmatan.

Tidak lama kemudian Ririe mendesah hebat sambil badannya bergerak ke sana-kemari, cepat sekali, badannya meliuk-liuk, tangannya meremas- remas sprei tempat tidur hingga acak-acakan.
"Uuuhh.. enak sekali Mas.. pelanin dong nyodoknya," rintih Rirrie. Kuturuti kemauanya.
"Uh!" nikmat sekali rasanya.

Kupompa perlahan-lahan sambil kunikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhku. Sebentar-sebentar dia menggoyangkan pinggulnya, seolah-olah ingin agar penisku juga merasakan kenikmatan itu. Kedua belah tanganku bergerak kesana kemari menjelajahi bagian belakang tubuhnya. Kujambak rambutnya dan kudongakkan kepalanya. Kubungkukan badanku lalu kuciumi punggungnya. Kujilati leher itu. Kutampar perlahan pantat Rirrie. Dia menjerit kecil. Tanganku pun mengarah ke depan menyambar payudaranya yang menggelantung tak berdaya. Manggut- manggut mengikuti gerakan badannya. Membuatku semakin horny. Payudaranya terasa lebih keras dari biasanya. Mungkin karena dia

Kuremas-remas dengan kasar. Kupilin-pilin putingnya dan, "Plop..." ya ampun puting itu terlepas. Rambutnya yang panjang melambai-lambai mengikuti irama genjotanku. Matanya terlihat amat sayu dan sebentar- sebentar terpejam. Hingga akhirnya...

"Adduuhh.. Rirrie tidak kuat lagi Mas.." "Rirrie pengen pipis.."
"Masss.. aaakhh.."

Kurasakan dia menekan vaginanya sedalam mungkin sambil menggoyang- goyangkan pinggulnya dan mengatupkan kedua kakinya yang membuat penisku semakin keras terjepit. Namun sungguh, tindakannya justru makin menambah nikmat gesekan yang kurasakan. Tubuhnya tersentak dan berdiri tegak membelakangiku. Kepalanya disandarkan di bahuku.

"Masss.. enak sekalii.. Hmmm.."
Lalu kulihat kepalanya mendongak ke atas dan kedua bola matanya membalik seperti orang kesurupan. Tangannya bergerak ke belakang memeluk tubuhku. Dan menekan kuat tubuhku seolah ingin menyatukan dengan tubuhnya. Intensitas denyutan vaginanya semakin tinggi dan kekuatan menyedotnya pun bertambah besar. Yang menyebabkan penisku terasa semakin tertarik di liang senggamanya. Kupercepat lagi
genjotanku. Dan akhirnya...

"Ohhh... aaakhhh.. ouch... Mas enak!"
Teriakannya keluar seiring orgasme yang dicapainya. "Seerrr..." cairan bening pun keluar membasahi liang senggamanya. Banjir. Kurasakan suhu di sekitar situ bertambah panas. Sekian lama berlalu tapi Rirrie masih terus memejamkan matanya dan menekan kuat pinggulnya. Menggerak-gerakannya kekiri dan kekanan. Mencoba untuk menyerap segala kenikmatan yang baru pernah dirasakanya. Dia meracau tak karuan. Saat orgasme yang dialaminya berakhir, dia pun terkulai
lemas. Menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan mata terpejam. Dalam posisi nungging. penisku terlepas dari vaginanya. Tubuhnya bermandikan keringat. Semakin menambah pesona kecantikan tubuhnya. Tak sengaja aku melihat daerah selangkangannya. Ternyata bentuk vaginanya bagus sekali.

Vaginanya yang berwarna merah jambu nampak merekah sedikit monyong dan labia minora-nya nampak sedikit menjorok keluar. Mungkin karena
tadi rudalku berkali-kali membombardir pertahanannya. Vagina itu berdenyut-denyut dan berkilat terkena cahaya. Sedikit darah keluar
dari dalam vaginanya perlahan turun mengalir ke pahanya. Ternyata dia masih benar-benar perawan. Kubiarkan dia untuk mengatur detak
jantungnya. Agar mampu menghimpun kembali energi yang secara mendadak


dikeluarkannya. Sepertinya dia agak shock. Maklum, pengalaman pertama. 

"Mas... yang barusan itu enak sekali." Dia berbisik sambil menatapku dengan senyum kecil di sudut bibirnya. Senyum penuh kepuasan. Lalu kurebahkan tubuhnya sehingga dia dalam posisi tengkurap tidur, aku pun merebahkan tubuhku menindih punggungnya. Tanganku bergerak kembali ke arah selangkangannya. Becek sekali di sana. Kucari kembali letak liang senggama itu.

"Ayo sayang buka kembali surga kamu," pintaku. BONUS HARIAN Rp.10.000 Setiap harinya
Perlahan dia mengangkangkan kembali kedua kakinya. Dan kini giliranku untuk memetik kemenangan itu. Begitu melihat Rirrie membuka sedikit saja selangkangannya, semangatku langsung membara lagi. Kuambil ancang-ancang untuk memasukkan kembali penisku. Satu.. dua.. tiga.. dan, "Bleess..." dengan mudahnya penisku menembus vaginanya. Tanpa permisi dan karena sudah tidak sabar langsung kugenjot dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudia kurasakan seluruh urat nadiku menegang dan darah mengalir ke satu titik. Aku akan mencapai orgasme.

Rie, Mas mau keluar nich.." "Gantian Ya?"
"Iya Mas, dienak-enakin lho!"

Rirrie berkata sambil kembali mengatupkan kedua kakinya. Terasa dia sedikit mengejan untuk memberi kekuatan di daerah perutnya yang mengakibatkan otot-otot di sekitar vaginanya kembali mencengkeram kuat. Semakin kupacu genjotanku dan akhirnya pada saat akan terjadi titik kulminasi kuangkat tubuhku dan kutarik penisku keluar dari vaginanya dan langsung kubalikan tubuh Rirrie dan kuraih tangan kanannya lalu kusuruh dia mengocok penisku. Kutarik kepalanya mendekati penisku. Penisku seperti dipompa sampai bocor. Air maniku  pun menyembur kencang dalam genggaman tangannya. Mengenai wajahnya. Aku melenguh. Kulihat air maniku menetes di sprei tempat tidur. Air
maniku sepertinya tidak mau berhenti. Tanganya yang lembut terus mengurut penisku dengan cepat, mengusap-usap kepala rudalku dengan ibu jarinya. Sampai air mani terakhir menetes di tangannya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sampai terasa ke tulang sumsum.

"Enak Mas?" tanya Rirrie. Aku mengangguk.
"Belum pernah aku merasakan yang se.pertii.. ini," jawabku terbata- bata.

"Mas kapan-kapan kita ngewek lagi ya Mas?" pintanya.
"Iya sayang. Suatu saat kita bakal ngewe lagi.. Kita cari gaya yang lainnya," jawabku perlahan.
"Sekarang Mas pengen bobo dulu. Mas kecapean nich," aku memohon. "Iya dech Mas," balasnya.
"Mas.. Rirrie tambah sayang dech sama Mas."
Dan aku pun mendapatkan ciuman paling hangat di bibir dalam sejarahku bersamanya. Lalu tangannya turun ke bawah memegang penisku yang sudah lembek dan meremas-remasnya dengan lembut sampai dia terlelap. Kemudian kupeluk tubuhnya, kukecup keningnya lembut dengan berjuta perasaan yang ada. Dengan sisa kekuatan yang ada, kuangkat badanku
dan balik posisi badanku hingga kepalaku berada di antara selangkangannya. Kukecup lembut vagina itu. Kujilat sedikit lendir yang membasahinya. Kunikmati sebentar pesona vaginanya dengan mulutku. Lalu akupun memejamkan mata. Kami pun tertidur meninggalkan senyum kepuasan di bibir kami. . 
(Baca Juga Selanjutnya Pacar Temanku Yang Hyper Sex )



VODKAPOKER88.COM - Poker Online Indonesia Terbesar Dan Terpercaya. 

Pacar Temanku Yang Hyper Sex

CERITA BISYAR 18++

Begitu ketagihannya akan sex ceritanya dengan temanku wanita yang penting kita semua happy dan menikmatinya, awal ceritanya yaitu saat aku berkenalan dengan wanita pacar temanku, namanya Lida dia berusia 26 tahun, cara berpakaiannya juga anggun feminism, kebetulan kulitnya dia putih jadi kalau makai pakaian apa saja pastilah cantik dan cocok.



Jadi mirip dah kayak artis korea, ( Hadiah Utama IPHONE X bagi Pemenang JACKPOT SUPER ROYALFLUSH ) Lida sering banget ke rumah, karena rio emang satu rumah ma gw, oh ya kita emang beli rumah di sini biar gak usah ngekos jadi patungan aja beli rumah…gak jarang aku mendengar desahan Lida di kamar rio.. dan saat itu pun aku terangsang oleh mereka… hmm kapan ya aku dapet cewe yang se liar Lida, udah cantik seneng banget ML… malam hari nya pun rio curhat sama aku….

“boy, gimana ya?” kata rio

“apanya gimana?”

“gw kan mau tugas 1 bulan di batam, lah si Lida itu bener2 hiper sex bro, gw cuma takut aja dia maen sama cowo laen rugi kan gw tar, selain cinta ma dia gua gak rela dia tidur ma cowo laen”

“wah tumben loh”

“beneran nih, tolongin gw donk??lo bisa kan ngawasin dia??”

“hmmm gw kan juga cowo kalo dia tidur ma gw gimana??”

“anjing lo… serius nih gw takut banget…”

“ok sekarang gini aja dia suruh aja tinggal disini, jadi kan gw bisa ngawasin??trus kalo bisa lo iket dulu, lamar kek or apa”

“cerdas juga lo punya otak.. ok deh” BONUS DEPOSIT 40% u/K NEW MEMBER

akhirnya Lida pun tinggal di rumah gw, dan si rio pun pergi ke batam untuk melaksanakan tugas kerjanya…

hari demi hari aku jalani bersama cewe yang aku idam2 kan tanpa melakukan apa2… aku pun punya firasat ngintip dia tidur, kebetulan pintunya gak di tutup gitu, dia pakai pijama panjang tapi masi saja sexy,

Aku pun mengurungkan niat karna tertutup banget,, suatu hari aku mencobanya kembali, dan apa yang kau lihat, si Lida memakai gaun malam tipis sekali berwarna merah, dan dia mengelus2 vaginanya, sambil mendesah keenakan gitu.. wow…. aku pun menikmati hal ini, kemudian gara2 pikiranku takut kalo dia tahu trus dia lapor ma rio mati lah aku.



Akhirnya aku pun berlari ke kekamar ku,, dan aku putuskan untuk berfantasi sendiri…. entah kenapa saking keasikannya, aku keluar dan sampe basah semua celana ku, aku pun keluar ke kamar mandi, dengan barang yang masih agak tegak, dan celana basah.. tanpa disengaja aku bertemu Lida yang juga mau kekamar mandi

“sandi…. basah semua??abis ngapain??hayo”tanya Lida centil menggodaku

“ehhmmmm.. anuuu… aku ketumpahan air tadi…” gugup aku dibuatnya

Lida pun mendekatiku, dia menunduk di depanku semakin berdebarlah jantungku dan tegaklah senjataku….dia seperti kaget dibuatnya, lalu dia memegang celanaku yang masi licin oleh spermaku…

“sandi… ini air apa air kenikmatan??”sambil melihat ke atas dan mengelus2 penisku

“jangan lin tar rio tahu gimana……”

“sandi… tenang aja lagi kalo kita ngejaga rahasia pasti dia gak tahu” sambil membuka celanaku dan

“wooow…. besar banget, sini gua bersihin” tanpa pikir panjang Lida mengulum penisku… benar2 cewe hiper

“ahhh Lida….” desahku keenakan sambil bersandar di dinding Lida bener2 jago mengulum penisku sampai2 aku keluar

“ahh rriiinnn… crootzzzz….” Lida menelan semua cairan spermaku… masi dijilati penisku sampai kering olehnya

“baru pertama ya san?belum pernah ya sebelumnya??”

“ehhh.. iya lin..” aku bener2 malu

Lida pun menarikku untuk berciuman… berciumanlah kita, kemudian Lida membuka seluruh bajuku dan mengarahkan ku pada payudaranya, perlakukan itu seperti kamu minum susu ibu mu dulu ya..

aku pun menyedot2 payudara Lida, dia mengarahkan tanganku untuk meremas2 dan yang satu nya mengelus klitorisnya….

“ouughhh san.. jilatin donk putingnya..”

aku pun menurutinya, kemudian tidak lama kemudian aku di dorong olehnya kebawah sambil mengangkagkan kakinya dia menyuruhku menjilati memeknya…pertama kali aku menjilatnya, dan aku pun pengen muntah…

Lida tersenyum “coba saja san… ya sayang” sambil mendorog kepalaku mendekati memeknya kembali

“oouughhhh trusss sannn,, yang menonjol itu sayang… hisaaapppp….”Lida menggeliat sambil meremas2 rambutku….

5 menit berlalu Lida menarikku ke atas ranjang dan dia mendorongku untuk terlentang.. dia pun menelan sebuah pil… lalu dia mengankangi badanku, digesekkan penisku yang sudah siap tempur ke vaginanya yang sudah basah…

lalu “ooouugggh saaaannn.. ennaaakk gedeeeeee” masuklah penisku ke dalam mekinya

“ouughh” desahku yang baru merasakan wanita

“ngggiiiiikkkkkk ngiikkkkk” ranjangku berbunyi karna genjotan Lida yang keras

Lida bener2 sekali menggenjotku…BONUS HARIAN Rp.10.000 Setiap harinya

10 menit berlalu Lida berpindah posisi menungging, san masukin kesini sambil menunjuk lubang mekinya dia mengarahkan penisku masuk… dan “ouughhh” desah Lida ketika penisku kembali menerobos lubangnya

“oouughh san kerasin genjotnya” sambil mendorong pantatku ke dalam

Aku pun kerasin genjotanku….

Setelah beberapa menit aku pindah Lida ke posisi bawah karna aku tahu di film2 bokep
kutindih dia.. ku genjot diaaa

“ooouuughhhh saaannn aku keluar sannnnn”terasa cairan di penisku dan Lida menggelinjang ku kurangi tempo ku karna baru sekali aku liat momen ini

“hayuk lagi san… di arahkan pantatku maju mundur oleh Lida

Aku pun memperkeras genjotanku…. selama 10 menit aku heran kenapa masi aja belum kluar
aku pun terus menusuk2 kan karna itu aku merasakan enak banget.

Keras sekali genjotanku dan Lida “ooughhh sannnn kamu enak sayaaanggg, aku mauuuu”
dan Lida kluar lagi…. aku genjot lagi dengan penuh semangat untuk kepuasanku….

“Lida aku mau kluar…..”

pantatku ditahan olehnya, dan “crotzzzz… ” aku keluar, dan pantatku semakin ditekan oleh Lida…..Lida pun menciumku “makasi sayang gak pernah aku sepuas ini sama rio, semoga benih kamu jadi ya”

“apa????”aku kaget banget sama omongan Lida

“hahahaha polos banget sih…. ak kan udah minum pil sayang gak mungkin jadi kok”sambil memelukku kembali

“besok lagi ya” bisik Lida sambil menciumku…. memang bener2 Lida yang hiper sex


hari2ku kulalui bersama Lida dengan indah hingga rio pulang sepulang rio kami pun sering janji untuk tidak mengatakan hal ini, dan kita pun sering ketemu tanpa sepengetahuan rio untuk melampiaskan nafsu kami. (BACA SELANJUTNYA .. Aku Ngentot Dengan Pacar Kakak Ku )


VODKAPOKER88.COM - Poker Online Indonesia Terbesar Dan Terpercaya. 

"Aku Ngentot Dengan Pacar Kakak Ku "

CERITA BISYAR 18++

Namaku Messa, aku anak kedua dari papah dan mamahku. Aku mempunyai kakak perempuan namanya kak Dena. Dia sudah kuliah dan aku amsih SMA. Sebagai anak gadis, aku dan kakak ku sama-sama mempunyai tubuh yang seksi namun aku lebih cantik dari kakak ku, karena wajahkuyang lebih mirip dengan mamahku yang juga cantik, dan kakak ku yang cenderung mirip dengan papahku. Aku memiliki perawakan tinggi 165cm, berat badan 55kg membuat tubuhku terlihat langsing dan sital. Aku juga mempunyai payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat dan berisi, dan juga pantatku yag montok menjulang kebelakang, membuat aku sangat PD (percaya diri) ketika aku menggunakan celana pendek setrit.




Sebagai anak terakhir, aku sering ditinggal oleh papah dan mamahku, kadang juga ditinggal kakak ku juga yang keluar dengan pacarnya yang bernama mas Bagas. Mas Bagas menurutku termasuk laki-laki yang ganteng dan juga memiliki tubuh yang langsing. Sungguh perawakn seperti mas Bagas yang menjadi idamanku. Hingga kalau mas Bagas maen dirumah aku sering mencuri pandang untuk memandangnya.

Dan pada suatu Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Dena mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Dena aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang.

Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Dena dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul vcd tsb. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vcd tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku berru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu.


Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. ”  PROMO VODKAPOKER88

Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri.

Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Bagas pacar Mbak Dena dari Bandung.


“Halo Messa sayang, Mbak Denanya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Bagas dulu?”
“Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”
“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.

Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Bagas. Mas Bagas menyetujui usulku. Ternyata Mbak Dena cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Bagas Bagas.

Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Bagas yang keren, kubayangkan Mas Bagas sedang telanjang sambil memperlihatkan Penisnya. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Bagas ama Mbak Dena lagi ngentot. Rasanya aku pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.

“Ada apa Messa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.
“Ah, enggak Mas, Messa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.
“Mas Bagas nonton TV aja nggak papa kan?”
“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian Hadiah Utama IPHONE X bagi Pemenang JACKPOT SUPER ROYALFLUSH  memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang.

Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Bagas menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Bagas di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Bagas. Mas Bagas tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

Eh, Messa anu, eh belum tidur ya?” Mas Bagas tampak salting, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
“Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
“Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

Aku mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip keluar dengan indahnya.

“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.

“Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”

“Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Bagas tersipu mendengar ledekanku.

Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Dena lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so memekkupun terpampang jelas.
“Ehh bagusan punyamu.”
“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

“Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Bagas tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

“Sekarang giliran aku liat punya Mas Bagas!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Bagas.

Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Bagas dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Bagas akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

“Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat. BONUS HARIAN Rp.10.000 Setiap harinya

“Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.


Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.
“Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Messa mmh”.

Mas Bagas terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.

“Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..”

Mas Bagas lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku

“Au.. sakit” Mas Bagas tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Dena vaginaku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

“Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Bagas memompa pantatnya maju mundur.

“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” BONUS DEPOSIT 40% u/K NEW MEMBER  Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu, 

“Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Bagas malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam memekku.

“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
“Ouwh.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas”
“Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Bagas merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.

“Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Bagas duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat

“Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Bagas mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok penisnya.

“Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu.

Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan. (Jangan Lupa Baca Selanjutnya .. Sungguh Nikmat Tubuh Pembantuku Asih)


VODKAPOKER88.COM - Poker Online Indonesia Terbesar Dan Terpercaya.


"Sungguh Nikmat Tubuh Pembantuku Asih"

CERITA BISYAR 18++

Saya adalah seorang karyawan di sebuah instansi pemerintah di bagian administrasi. Umur Saya saat ini 25 tahun. Saya Mau cerita pengalaman pertama kali Saya melakukan hubungan sex. Waktu itu itu umur Saya masih relatif muda kira-kira 14 tahun masih duduk di SMP kelas 3. Sejak SD Saya sudah sering baca buku buku porno yang stensilan pinjem dari temen-temen . Saya juga sering melihat foto-foto porno orang lagi begituan...kalo sudah baca buku porno wah burung Saya keras banget dan tegang sekali rasanya ada seer serrr gitu dikepala burung Saya yang kayak helm bentuknya.


Saya termasuk anak yang bongsor.. karena untuk ukuran kelas 3 SMP badan Saya sudah lebih tinggi dari babeh Saya, dan juga tulang-tulang Saya termasuk kekar dan besar...... Tapi yang paling Saya tidak tahan adalah itu tuch penis Saya kalo lagi tegang .. Gedeee banget....pernah Saya ukur ama temen Saya waktu itu kita sama sama telanjang di kamar mandi kolam renang.. dan waktu di banding ama temen-temen Saya, Saya punya paling panjang dan gede... dan pernah Saya ukur waktu itu kira-kira panjangnya 17 Cm... Yang paling Saya tidak tahan adalah kalo lagi di kelas Saya suka perhatiin mami Ina guru Bahasa Inggris... kadang-kadang tanpa sadar kalo Saya liat itu mami guru lagi duduk dan pahanya yang putih agak sedikit tersingkap ... burungku langsung mengeras... dan menonjol kedepan... kalo lagi gitu Saya berdoa moga-moga jangan di suruh kedepan kelas...



Saya punya temen deket sekelas namanya Joko, kita punya hobi dan khayalan yang sama... sering cerita tentang buku porno yang kita baca, dan kita juga sama-sama tergila-gila sama mami guru Ina yang berasal dari tanah Minang. Kalau mami guru Ina lagi nulis di papan kita berdua suka cekikikan memperhatikan betis mami ina yang indah, putih dan berisi dan pinggulnya juga cukup besar dan padat. Gilanya kita berdua suka mengkhayal menjadi kekasih mami ina dan melakukan hubungan sex seperti yang di buku-buku porno dengan mami ina... wah kalo lagi menghayal berdua... burung kita ampe keras banget.. Temen Saya si joko pernah nyarannin Saya ... eh Bram lu kalo mau tahu rasanya hubungan sex ama mami ina gampang.. caranya lu di kamar mandi bayangin mami ina.. terus lu kocok burung lu pake sabun.

Karena pengen tahu waktu itu Saya coba...wah memang enak mula-mula... burung Saya makin lama makin gede dan keras seperti batu... tapi sudah Saya kocok-kocok ampe sejam lebih kok ntidak keluar-keluar .. akhirnya Saya bosan sendiri dan cape sendiri.... terus besoknya Saya cerita ama Joko .. dia bilang wah tidak normal loe.... sejak itu beberapa kali Saya coba pake sabun tapi tidak pernah berhasil.... akhir Saya jadi males sendiri... ngocok pake sabun. 

Nah ini awal mula cerita Saya... waktu itu pembantu rumah tangga Saya keluar, lali kami dapet lagi pembantu baru berasal dari Tasikmalaya, orang sunda, umur nya kira-kira 27 tahun. Orangnya memiliki kulit kuning langsat wajahnya cukup cantik apalagi kalau lagi tersenyum giginya putih terawat baik. Waktu baru mulai kerja aku nguping wawancaranya ama mami Saya, bahwa dia adalah janda tapi belum punya anak dia cerai ama suaminya 3 tahun yang lalu, suaminya adalah orang kaya di kampung itu tapi umurnya waktu kawin dengan dia sudah berusia 60 tahun dan dia menikah kira-kira 4 tahun, sekarang cerai karena suaminya balik lagi ama bininya yang tua. 

Aku memanggil dia bibi Asih... dia pinter masak masakan kesukaanku seperti sop buntut wah enak banget masakannya. Orangnya sopan dan ramah sekali.. hampir ntidak pernah marah kalo di goda ... Dia sudah 3 bulan kerja di rumahku.. nampaknya dia cukup betah karena kerjaannya juga tidak terlalu banyak . Nah waktu itu adalah hari Jum'at... inget banget Saya....... Nyokap Saya dapet telepon dari jakarta bahwa kakak Saya yang nomor dua sudah masuk rumah sakit bersalin mau melahirkan anak yang pertama. Mereka pergi dengan Sopir kantor babe Saya ke jakarta jum'at sore... Aku tidak ikut soalnya sabtu besok aku ada pertandingan bola basket di sekolahan. Jum'at malem aku sendirian di kamar ku baca buku porno sendirian di kamar... wah cerita bagus sekali sambil membaca aku memegang burungku wah keras sekali......... Kira-kira waktu itu sudah jam 9.00 malam... badanku terasa gerah.. habis baca buku begituan... aku keluar kamar untuk mendinginkan otakku ... kebetulan kamarku dan kamarnya tidak terlalu jauh ... dan aku melihat pintunya agak sedikit terbuka..... 




Tiba-tiba timbul pikiran kotorku... ah ingin tahu gimana bi Asih tidurnya... lalu aku berjingkat-jingkat mendatangi kamar tidur bi Asih.. pelan pelan aku dorong pintunya.... dan mengintip kedalam ternyata Bi Asih sedang tertidur dengan pulasnya... lalu aku masuk kedalam kamarnya... Kulihat Bi Asih tidur terlentang... kakinya yang sebelah kiri agak di tekuk lututnya keatas... dia tidur menggunakan kain kebaya tapi tidak terlalu ketat sehingga betisnya agak tersingkap sedikit... aku perhatikan betisnya... kuning bersih dan lembut sekali.... kemudian aku coba mengintip kedalam kebayanya...wah agak gelap hanya terlihat samar-samar celana dalam berwarna putih. 

Aku menarik napas dan menelan ludah... aku perhatikan wajah bi Asih kalo-kalo dia bangun tapi dia masih tidur dengan lelap... lalu aku memberanikan diri memegang ujung kain kebayanya yang dekat betisnya tersebut... sambil menahan napas aku angkat pelan-pelan kain kebaya tersebut keatas... terus kusibak kesamping.... dan akhirnya terbukalah kain kebaya yang sebelah kiri dan tersingkap paha bi Asih yang padat dan putih kekuning-kuningan... Aku kagum sekali melihat pahanya bi Asih padat, putih dan berisi tidak ada bekas cacatnya sedikitpun juga... lalu aku pandang lagi wajah bi Asih ..ah dia masih lelap... aku memberanikan diri lagi membuka kain kebaya yang sebelah kanannya... pelan pelan aku tarik kesamping kanan... dan wah akhirnya terbuka lagi... kini di hadapan ku tampak kedua paha bi Asih yang padat dan kuning langsat itu...... aku semakin berani dan pelan-pelan kain kebaya yang di ikat di perutnya bi Asih aku buka perlahan-lahan... keringat dingin aku rasa menahan ketegangan ini... dan burung ku semakin keras sekali .... akhirnya aku berhasil membuka ikatan itu.. lalu kubuka kekiri dan kekanan... kini terlihat bi Asih tidur terlentang dengan hanya di tutupi celana dalam saja..... 

Aku benar-benar bernafsu sekali saat itu.... Kulihat perut bi Asih turun naik napasnya teratur.. kulihat pusarnya bagus sekali... perutnya kecil kencang tidak ada lemaknya sedikitpun juga.. agak sedikit berotot kali.... pinggulnya agak melebar terutama yang di bagian pantatnya agak sedikit besar. Bi Asih memakai celana nylon warna putih dan celana itu kayaknya agak sempit.. mungkin ketarik kebelakang oleh pantatnya yang agak gede.. jadi pas di bagian kemaluannya itu ngepas banget sehingga terbayang warna bulu bulunya yang halus... tidak terlalu banyak... dan bentuk kemaluan Bi Asih lucu juga agak sedikit menggunung kayak bukit kecil....... 


Pelan pelan aku sentuh vagina bagian atasnya... terasa empuk dan hangat... terus pelan-pelan kucium tapi tidak sampai menempel kira-kira 1 milimeter di depan vagina tersebut.. wah tidak bau apa-apa.. cuma agak terasa hangat aja hawanya.... Kupandangi lagi vagina yang menggunung indah itu... wah ingin rasanya aku remas tapi aku takut dia bangun.... Kulihat dia masih tidur nyenyak sekali.. dan kulihat dadanya membusung naik turun... akhhh aku ingin tahu gimana sich bentuk payudara dari bi Asih......Pelan pelan kubuka baju bi Asih.. tidak terlalu sulit karena dia hanya pakai peniti saja tiga biji... dan satu satu kubuka peniti tersebut... lalu angkat geser kesamping bajunya... wah terlihat dada sebelah kiri dan kubuka baju yang sebelah lagi... Kini bi Asih betul betul hampir telanjang tidur telentang di hadapanku... 

Ahh baru pertama kali dalam hidupku menyaksikan hal seperti ini... BH bi Asih nampak sempit sekali menutupi buah dadanya yang padat dan berisi.... Aku perhatikan buah dadanya... naik turun.. dan kulihat ternyata BH tersebut punya kancing cantel dua buah di depannya pas di tengah-tengah di depan belahan dada tersebut... dengan agak gemetar aku pelan-pelan buka cantelan itu..... satu lepas... dan waktu mau buka yang satu lagi bi Asih bergerak.. wah aku kaget sekali.. tapi dia tidak bangun kali lagi mimpi...lalu aku memberanikan lagi membuka cantelan yang satu lagi.... dan akhirnya terbuka.....

Aduh susunya indah sekali bentuknya besar hampir satu setengah kali bola tenis kali... terus warna pentilnya agak merah muda... bentuk susunya betul-betul bulat.. menonjol kedepan.. Aku pandangi terus kedua buah dada tersebut ...indah sekali... apalagi bi Asih pakai kalung tipis warna kuning emas dan liontinnya warna ungu itu pas deket buah dadanya... serasi sekali.... 




Aku semakin bernafsu... jantungku berdetak kencang sekali.. ingin rasanya meremas buah dada tersebut tapi takut bi Asih bangun dan apa yang harus kulakukan bila dia bangun... aku mulai takut saat itu.... akan tetapi hawa nafsuku sudah memuncak saat itu. hingga lupa ama rasa malu tersebut... kini bi Asi sudah setengah telanjang.. tinggal celana dalamnya saja... aku ingin tahu juga kayak apa sih yang namanya vagina itu... terus terang aku seumur itu belum pernah melihat vagina asli kecuali di foto... 

Aku cari akal gimana ya... tiba-tiba aku lihat di meja bi Asih ada gunting kecil... wah aku ada akal.. nih ku ambil gunting tesebut... lalu pelan-pelan aku masukan jari telunjukku ke samping celana bi Asih di dekat selangkangannya... aku tarik pelan-pelan agar dia tidak bangun... terlihat selangkangannya berwarna putih bersih.. setelah agak tinggi aku tarik celana nylon tersebut aku masukan gunting dan pelan pelan aku gunting celana dalam tersebut.. ada kali 10 menit aku lakukan itu akhirnya... segitiga yang pas didepan vagina bi Asih putus juga ku gunting... dan aku singkap calana dalam tersebut ke atas..... 

Kini aku betul-betul melihat kemaluannya Bi Asih tanpa sehelai benang pun... vaginanya bentuknya rapat sekali kayaknya tidak ada lobangnya... bulunya halus tipis... samping-samping bibir kemaluan tersebut putih bersih agak sedikit gelembung tapi belahannya betul-betul rapat...

Wah aku betul-betul sudah nafsu buta saaat itu... Aku bingung gimana nich... ingin pegang vagina tersebut tapi takut dia bangun... Ah aku nekat karena sudah tidak tahan... lalu aku buka celana pendek ku dan celana dalamku..... wah penisku sudah gede banget kayak batu panjang dan keras.. lalu aku gosok-gosok burungku pakai tanganku sendiri sambil ngeliatin payudara  PROMO VODKAPOKER88  bi Asih dan dan vaginanya....wah tersasa nikmat sekali.. rasanya burungku sampai bunyi greng.. greng gitu.. dan nikmat sekali... rasanya seperti mau pipis.. tapi tidak keluar-keluar. aku gosok lagi yang keras sambil ngebayangin kalo penisku itu sudah berada di dalam vaginanya ... tapi tidak bisa juga keluar... ada kali 15 menit aku gosok-gosok burungku.... 

Akhirnya aku sudah tidak tahan dan nekat.. pelan-pelan aku naik tempat tidur bi Asih...... Aku ingat seminggu yang lalu bi Asih pernah dibangunin oleh mami Saya jam sepuluh malam, waktu itu mami Saya mau minta tolong di kerokin.. nah bi Asih ini waktu di ketok-ketok pintuhnya ampe setengah jam baru bangun.. dan dia minta maaf katanya bahwa emang dia kalo sudah tidur susah di banguninnya 

Inget itu aku jadi agak berani mudah-mudahan malam ini juga dia susah bangun... lalu dengan sedikit agak nekat aku angkat dan geser paha bi Asih yang sebelah kanan terus melebar.. wah untung dia tidak bangun juga.. bener-bener nich bi Asih dalam hatiku punya penyakit tidur yang gawat.. aku geser terus sampai maksimal sehingga kini dia benar benar mengkangkang posisinya... aku berlutut tepat di tengah-tengah selangkangannya.......pelan-pelan aku tempelkan burungku di vaginanya ... tapi lubangnya kok tidak ada... aku agak bingung .... pelan-pelan belahan daging itu ku buka pakai jari ku.. terlihat daging warna merah jambu lembut dan agak sedikit basah.. tapi tidak kelihatan lubang.. hanya daging berwarna merah muda dan ada yang agak sedikit menonjol kayak kacang merah bentuknya.. aku berpikir mungkin ini yang dinamakan klitoris oleh kawan-kawanku.... aku buka terus sampai agak kebawah dan mentok tidak ada belahan lagi... ternyata emang tidak ada lubangnya... aku bingung..... wah gimana nich........ tapi aku sudah nafsu banget.. lalu pelan-pelan kutempelkan helm burungku ke vaginanya ternyata...ukuran helmku itu kayaknya kegedean sekali sehingga boro-boro bisa masuk....baru di bagian luarnya saja rasanya belahan vagina bi Asih sudah tidak muat.... 


Tapi beberapa detik kemudian dia baru aja sadar akan keadaan ini.... dia menjerit dan. Bram ngapain... aduh tidak boleh .. pamali dia bilang.. terus dia dorong tubuh ke samping dan cepat-cepat dia menutup buah dadanya dan kemaluannya.... jangan.... Bram.. keluar.... Bram... Aku seperti di sambar petir saat itu.. muka merah dan maluuuu banget tidak ketulungan... aku ambil celanaku dan lari terbirit-birit keluar..... langsung masuk kamar......rasanya mau kiamat saat itu... .. bingung banget... gimana ntar kalo dia ngadu ke orang tua Saya.... wah mati Saya..... ..... 

Besok paginya aku bangun pagi-pagi... terus mandi... tidak pake sarapan aku pergi kesekolah...... di sekolah aku lebih banyak diam dan melamun... bahkan ada temen Saya yang godaain Saya dengan mengolok Saya... Saya tarik kerah bajunya dan hampir Saya tabok untung keburu di pisahin ama temen Saya...dan waktu pertandingan basket... Saya.. di keluarin soalnya Saya tonjok salah satu pemain yang dorong Saya.... wah bener bener kacau.. pikiran Saya saat..itu. Biasanya Saya pulang sekolah jam 12.30... tapi aku tidak langsung pulang tapi main dulu kerumah temen Saya ampe jam 5 sore baru Saya pulang...... Ampe dirumah... bi Asih sudah menunggu di depan rumah... dia menyambutku... kok lama sekali pulangnya .. bi Asih sampe khawatir..... tadi mami telepon dari Jakarta bilang bahwa mungkin pulang ke Bandungnya hari senin sore... soalnya kakakku masih belum melahirkan, diperkirakan mungkin hari minggu besok baru lahir. 


Aku hanya tersenyum kecut.. dalam hatiku wah dia tidak marah sama aku... baik sekali dia... ... aku langsung masuk kamar... dan mandi sore...... terus tiduran di kamar..... Jam 7.00 malam dia ketuk kamarku den.. den... makan malamnya sudah siap.... Aku keluar dan santap malam... lalu setelah selesai aku nonton TV.. dia beres-beres.. meja makan... selama dia memberekan meja.. aku mencuri-curi pandang ... ah dia ternyata cukup cantik juga...badannya sedang tidak tinggi dan bisa di bilang langsing.. hanya ukuran dada dan pinggul bisa dibilang cukup gede....... bener bener seperti gitar......setelah selesai aku panggil dia... bi. bi.... tolong dong aku di bikinin roti bakar.. aku masih laper nich...baik den.... terus dia bikiin aku roti bakar dua tangkap....dan menghidangkannya di depan aku....dan dia langsung mau pergi..... tapi aku segera panggil lagi bi Asih jangan pergi dulu dong.......dia Jawab ada apa den.... ehmmmm itu bi emmm bi Asih tadi cerita tidak ama mami soal semalam..... dia senyum wah mana berani bibi cerita.... kan kasian den Bram.... lagian kali bi Asih juga bisa kena marah....wah lega hatiku... bi Asih makasih ya.. dan maaf ya yang tadi malem itu...maaf celana bibi Asih rusak.. soalnya... emmm soalnya.... aku tidak tahu harus ngomong apa.....Tapi kelihatannya bi Asih ini cukup bijaksana... dia langsung menjawab iya dech den bi Asih ngerti kok itu namanya aden lagi puber... ya khan...aku tertawa.. ah bi Asih ini sok tahu ah.... dia juga tersenyum terus bilang den hati-hati kalo lagi puber...jangan sampai terjerumus...... Kembali aku tertawa... terjerumus ke mana... kalo ke tempat yang asyik sich aku tidak nolak... bi Asih melotot eh jangan den... tidak baik.... Terus dia langsung menasihati aku... dia bilang maaf ya den Bram menurut bibi .. den Bram ini orangnya cukup ganteng... pasti banyak temen-temen cewek den Bram yang naksir... bi Asih juga kalo masih sebaya den mungkin naksir juga ama den Bram hi hi hi nah den Bram harus hati-hati.. jangan sampai terjebak... lalu di suruh kawin... hayo mau ngasih makan apa... 


Aku semangkin penasaran.. ah masa bi... terus itunya suami bibi ampe masuk kedalam tidak..... 
EEhhh ngaco kamu... dia tertawa tersipu-sipu... ehmm tidak kali ya... soalnya baru didepan pintu sudah loyo.... hi hi..... 
eh sudah ah jangan ngomong begituan lagi.. pamali dia bilang... lagian bi Asih khan sudah cerai 3 tahun jadi sudah lupa rasanya.... 
sambil tersenyum dia mau beranjak bangun dan pergi.... ehh bi bi..bi tunggu dong... temenin aku dulu dong.... lalu dia bilang eh sudah besar kok masih di temenin bibi sudah cape nich... tapi setelah ku bujuk-bujuk akhirnya dia mau menami ku nonton TV dan ngobrol ngalor ngidul tidak terasa sudah jam 9.00 malam.. diluar mulai hujan deras sekali... dingin juga rasanya... bi Asih pandai juga bercerita... cerita masa remaja dia... rupanya dia sempat juga mengeyam pendidikan sampai kelas 2 SMP....... 



Aku duduk di sofa panjang.. bi Asih duduk di karpet bawah... terus aku panggil dia bi sini dech... tolong liatin dong ini ku di bagian pinggang belakang kok agak nyeri... bi Asih datang dan pindah ke sofaku.. mana den ini nich aku tarik tangannya kepingang belakang ku... .. lalu dia dia bilang tidak ada apa-apa kok... ....Saat itu tiba-tiba timbul lagi pikiran mesumku mengingat kejadian malam kemarin dan bi Asih tidak marah... kalo sekarang aku agak nakal dikit pasti bi Asih tidak bakalan marah.... Lalu aku bilang ini bi Asih tapi dia matanya meram ya...... dia tersenyum dan menganguk... lalu memejamkan matanya.... nah ini aku pikir kesempatanku..... aku pegang kecang-kencang pergelangan tangan bi Asih... lalu aku buka resleting celanaku dan aku tarik kebawah celana dalamku.... burungku masih setengah besar belum gede banget........ Lalu aku tarik tangan bi Asih dan letakkan di atas burungku.... dia bilang ehhh apa ini... lalu aku bilang eh awas jangan buka matanya ya... dia nganguk dan tanya lagi apa sich ini kok anget... Begitu tersentuh tangan bi Asih penisku mulai berdiri dengan gagah sekali dan mulai membesar cepat sekali... rupanya dia curiga .. dan membuka mata... eh pamali dia bilang.... tapi aku tahan terus tangannya dan aku pandangi matanya.. dia tersenyum malu dan tersipu.. dengan lirih dia bilang jangan den tidak sopan....tapi aku bilang tolong dong bi... ingin banget dech..... 

Kayaknya dia kasian sama aku... dia mengangguk... dan bilang.. cepetan ya den sebentar aja jangan lama-lama dan tidak boleh macam-macam...ntar kalo orang tua aden tahu dia kena marah.. dan dia bilang eeeh ih kok gede banget sich den...iya jawabku singkat...lalu tangan dia menggenggam burungku dengan lembut dia gosok-gosok dari ujung kepala sampai kepangkal burungku... kira-kira 10 menit... dengan agak serak dia bilang sudah belom den..... 

Saat itu aku merasa melayang... dan ntah gimana tiba-tiba keberanianku timbul... aku pegang lengannya terus naik ke bahu... leher.. pelan-pelan turun ke dadanya... dia bilang eh den mau apa... tapi aku pura-pura tidak denger tanganku terus turun dan sampai kedadanya yang agak membusung kedepan.. dia agak sedikit bergetar badannya.. dia bilang dengan halus jangan den....jangan. tapi dia tidah menepis tanganku... aku semakin berani... pelan-pelan aku remas dadanya kiri kanan bergantian... nampak napas dia agak memburu.. aku semkin berani lagi... teringat akan bentuk buah dadanya yang indah tadi malam.. maka dengan sedikit nekat tangan ku mulai masuk ke BH nya ...... ah susunya terasa lembut sekali...dia bilang lagi dengan lirih... den jangan .... aku tidak perduli.... lalu aku buka baju atas bi Asih dan ku buka juga BH nya... mula-mula bi Asih menolak untuk di buka tapi dengan agak sedikit maksa akhirnya dia pasrah... dan terbuka bagian atas badan bi Asih... susunya munjung membusung kedepan besar, putih dan bundar.... lalu mulai kuremas-remas bi Asih agak sedikit menggeliat.....napasnya memburu ........aku ingat akan buku porno yang kubaca... lalu aku coba praktekkan.... ya itu aku mencoba mencium pentil dari payudaranya dan lalu aku emut-emut seperti mengemut permen...... wah kayaknya dia kenikmatan banget... napasnya memburu dan agak sedikit terengah-engah... waktu aku kenyot lagi pentilnya dia pegang kepalaku dan bilang den.. sudah den... sudah.... ah dia tidak tahan... katanya.....

Aku malah semakin semangat seluruh payudaranya aku jilatin aku kulum-kulum aku emut-emut..... dia semakin gelisah dan tangannya yang tadi mengocok-ngocok burungku kini berhenti bergerak dan hanya meremas burungku dengan kencang sekali... agak sakit juga rasanya tapi aku biarin aja.... Supaya lebih enak akhirnya aku buka baju atasnya aku ciummi lehernya, bahunya yang putih.... dan aku buka seluruh celanaku...sehingga dia bebas memegang burungku dan telurku bergantian.... Adegan ini cukup lama juga berlangsung hampir sejam... kali aku liat jam diding sudah jam 10.30.... Lalu aku rebahkan dia di sofa panjangku.. mula-mula dia agak sedikit nolak tapi aku dorong dengan tegas dan lembut dia akhirnya nurut aja... kini aku lebih leluasa lagi menciumi buah dadanya.... pelan-pelan agak turun ... aku ciummi perutnya .... dia tampak agak kegelian.... aku semangkin terangsang... aku tidak ingat apa lagi yach yang harus dilakukan seperti di buku-buku porno... 

Akhirnya pelan-pelan aku buka kain kebaya bi Asih... dia bilang eh den jangan mau apa... tidak tenang aja dech. aku bilang.. akhirnya kainnya copot sudah dan aku buang jauh-jauh...dia tinggal memakai celana dalam saja.... eh.. biarpun dia ini orang desa... tapi ternyata badannya bagus banget seprti gitar dan mulus banget. betisnya indah, pahanya kencang sekali... mungkin sering minum jamu kampung sehingga badannya terawat baik..... 

Aku ciumi perut bi Asih terus turun kebawah... dan terus kebagian kemaluannya.... dia tampak mendorong kepalaku... jangan den... tapi lagi-lagi aku paksa akhirnya dia diam.. setelah dia agak tenang aku mulai beraksi lagi.. celana dalamnya kutarik turun... wah ini dia betul-betul melawan dan tidak kasih aku kesempatan dia pegangin celananya itu... tapi aku terus berusaha... adu tarik dan akhirnya.. setelah cukup lama dia menyerah- BONUS HARIAN Rp.10.000 Setiap harinya  tapi tetapnya tangannya menutupi kemaluannya... pelan-pelan aku ciummi tangannya akhir mau minggir juga dan kuciumi kemaluannya... dia tampak mengelinjang.. dan dia bilang jangan den... jangan den.... tapi aku ciumi terus....akhirnya suaranya itu hilang yang terdengar hanya napasnya aja yang terengah engah.... dibagian tengah vagina agak keatas vagina bi Asih ada daging agak keras seperti kacang... mungkin klitoris... nah klitorisnya ini aku jilat-jilat dan kadang-kadang aku emut-emut dengan bibirku... 

Aku penasaran lalu aku bangun dan berlutut di pinggir sofa dan burungku aku arah kan ke vaginanya. Dia nampak terkejut melihat aku telanjang bulat dan dia hendak mau bangun... dan bilang den jangan sampai ketelanjuran... ya tidak boleh... aku bilang iya bi tenang aja... aku cuma mau ngukur aja kok... dan dia percaya lagu rebahan lagi... sambil bilang janji ya den jangan di masukin punya aden ke liang nya... iya jawabku singkat... lalu aku ukur-ukur lagi lubang vaginanya dengan penisku ternyata memang penisku ini tidak normal kali.. karena jangankan lubang yang didalam tadi itu yang seukuran jari telunjukku besarnya... bibir bagian luarnya aja tidak muat... aku mulai berfikir ... wah bener kata Joko aku ini tidak normal..... lalu aku bilang ke bi Asih.... bi kok kayaknya lubangnya mampetnya... tidak ada lubangnya... dia mengangkat kepala... tahu ya... dulu juga burungnya suami bibi rasanya tidak pernah masuk sampai kedalam... wah aku pikir yang normal aku atau dia nich... tapi dasar sudah nafsu banget... tidak ada lubang .... lubang apapun jadi dech aku pikir... vagina dia semakin basah aku pegang-pegang terus... 

Lalu aku tarik dia bangun dan ku ajak ke kamar... dia menolak ech jangan den... tidak apa-apa aku bilang.... aku paksa dia kekamar dan aku rebahkan dia di tempat tidur spring bed... kebetulan tempat tidur itu menghadap ke kaca jadi aku bisa liat di kaca... lalu aku naik di atas tubuhnya ... dan dia agak sedikit meronta.. den kan janji ya tidak sampai di gituin.... iya dech aku bilang.... Aku lalu turun dari tubuhnya dan berlutut disamping tempat tidur lalu kutarik ke dua kakinya sampai pantatnya tepat dipinggiran tempat tidur lalu aku ciumi lagi vaginanya ... dia kelihatannya senang diciumi lalu aku praktekkan apa yang aku baca di buku porno ... aku masukan lidahku di sela-sela vaginanya.. terasa hangat dan basah .. lalu aku mainkan lidahku.. aku jilat-jilat seluruh daging berwarna merah muda yang ada di dalam vaginanya... aku jilat terus dan kadang kadan aku sedikit hisap-hisap bagian klitorisnyanya itu... dia tampak kegelian dan menggoyang-goyangkan pantatnya ke atas seolah-olah hendak mengejar lidahku.... terasa semakin basah vaginanya dan mungkin sudah banjir kali dan semakin banyak cairannya... semakin licin..........aku lalu bangun......dan aku dorong lagi dia ketengah tempat tidur dan aku timpah lagi tubuhnya....... 

Aku ciumi lagi payudaranya yang keras dan kenyal itu... dia nampak mulai menikmati lagi dan agak sedikit mengerang-erang dan mengelus elus rambut kepalaku.... pelan-pelan aku kangkangin pahanya mula-mula dia agak melawan tapi akhirnya pasrah... dan kutaruh penisku tepat di tengah-tengah vaginanya...pelan-pelan aku dorong.. dorong penisku ke vaginanya... yang sudah mulai banjir dan mulai licin... aku merasa bahwa sekarang helm penisku sudah mulai terjepit oleh bibir vaginanya tapi tetap belum bisa masuk... pelan pelan aku tekan agak keras dia tampak agak menggelinjang dan bilang aduh den jangan di toblos den... aku tidak perduli aku tekan lagi tapi susah juga rasanya sampai dekok kedalam vaginanya tapi belum mau tembus juga... aku tarik lagi sedikit kebelakang dan dorong lagi tetap seperti tadi ... tapi aku tidak menyerah aku tarik dorong tarik dorong ada kali 10 menitan.. dan waktu aku tarik-dorong itu terdengar bunyi ceprak..ceprok..ceprak... rupanya vagina dia bener-bener banjir... dan tiba-tiba aku mulai merasakan ada celah yang terbuka.... aku makin semangat tarik dorong tarik dorong... dia nampak mulai merem melek matanya... dan matanya membalik balik kebelakang....mulutnya mendesis desis... aku jadi semakin nafsu lalu aku kulum bibirnya.. dia menyambut ciumku dengan hot sekali.. baru pertama kali ini aku berciuman ... jadi tidak tahu caranya tapi.. aku pake naluri aja aku isap-isap lidahnya .. wah dia makin membinal... dan celah di vaginanya makin terasa agak melebar... dan aku merasa kalau aku tekan agak keras pasti helm burungku ini bisa masuk.. ke dalam vaginanya... lalu aku ambil ancang-ancang... kebetulan kedua jari jempol kaki ku bisa masuk di sela-selah tempat tidur sehingga aku punya pijakkan untuk mendorong kedepan... 

Pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu... dua tiga.... empat ...liiima aku tekan yang keras penisku ke vaginanya, bibir dia yang masih ada di dalam mulutku tiba... bersuara huhh...ehmmh hu pelan-pelan aku hitung dalam hati sambil tarik dorong tarik dorong satu... dua tiga.... empat ...liiima aku tekan yang keras penisku ke vaginanya, sementara bibirnya yang masih ada di dalam mulutku tiba... bersuara huhh...ehmmh huhuu dan dia memundurkan pantatnya kebelakang... dia memandang ke padaku dan menggelengkan kepala ...jangan... sakit... dia bilang... aku mengangguk.. lalu aku mulai kerja lagi.. tarik dorong... belum masuk-masuk juga.. helm penisku... tapi akibat dorongang tadi kayaknya agak sedikit terbuka....aku cari akal... wah gimana nich.. ya.... lalu kedua tanganku turun kebawah dan kumasukan kebelakang pinggangnya lalu turun sedikit kuremas-remas pantatnya yang besar ... kayaknya dia tambah semakin terangsang... dan aku pikir ini lah saatnya... aku pegang pantatnya keras-keras dan kutahan sekuat tenaga..dan kuhitung lagi satu. dua tiga... tekaaaaannnnnn.........dia tampak meronta-ronta... tapi aku tidak perduli terus kutekaaaaaaan dan blesssssss penisku masuk kira-kira sepertiga...dia meronta lagi...mungkin merasa sakit pada vaginanya karena penisku ukurannya kebesaran sekali sehingga aku juga merasa bahwa kayaknya lubangnya kecil sekali sampai-sampai penisku tidak bisa bergerak terjepit seperti mau dipress rasanya kurang enak juga sehingga dia berusaha mendorong pinggulku keatas tapi aku lebih cepat lagi... kutarik tanganku dari pantatnya dan ku pegang ke dua tangannya dan kutarik ke atas kepalanya dan kutahan... 

Dia berusaha meronta... dengan mengeser pantat kekiri dan kekanan tapi aku tidak mau lepas... aku ikuti arah pergerakan pantatnya.. dia kekanan aku kekanan dia kekiri aku kekiri dia mundur aku maju.... dia agak merintih-rintih dan seperti orang makan cabai pedas.... dia memang kuat pinggangnya... terus goyang kiri dan kanan .... tapi aku terus tancap burungku yang sudah masuk sepertiga ke vaginanya.... akibat gerakannya ini mula-mula penisku yang tidak bisa bergerak akibat terjepit vaginanya mulai bisa bergerak dan aku aku malah semangkin terangsang karena dengan gerakan kiri-kanan gitu penisku terasa tersgesek-gesek oleh vaginanya. Terus aku tahan... penisku di dalam vaginanya dan memang saat itu rasanya lobangnya sempit sekali.. dan penisku terasa di Hadiah Utama IPHONE X bagi Pemenang JACKPOT SUPER ROYALFLUSH emot-emot oleh vaginanya... Lama-lama gerakannya agak melemah dan nafas agak terengah engah... dan agaknya dia mulai bisa menerima kehadiran penisku di dalam vaginanya dan sakitnya mulai hilang..... 

Pelan-pelan aku mulai beraksi lagi kutarik sedikit penisku keluar tapi buru-buru kutekan lagi kedalam. agar tidak lepas.. terasa agak sempit tapi enak karena vaginanya sudah basah banget jadi agak licin dan lancar pergerakkan penisku lalu aku terik sedikit..dan tekan kedalam.. kira-kira 5 menitan... aku melakukan hal itu aku benar-benar merasa nikmat sekali yang tak terhingga... lalu dengan amat sangat bernafsu aku mulai menekan lagi penisku agak masuk lebih dalam lagi... aku tarik dulu keluar sedikit lalu aku tekan keras-keras kedalam.dia menggelinjang.. dan bersuara ... aduh.. huhh hmmm tapi suara desahan itu malah makin merangsangku dan kutekan dengan keras lagi dan .. blesssss masuk lagi penisku lebih dalam dia agak sedikit meronta.. mungkin agak sedikit nyeri... tapi aku tidak perduli aku tekan lagi lebih keras lagi... cabut sedikit tekan lagi... dia agak meronta-ronta... aku semakin nikmat sekali rasanya agak seperti mau kencang... aku semakin bersemangat... dan dengan sekuat tenaga.. 

Aku tekan tiba-tiba pantatku kedepan .... dan bleessssss penisku amblas kedalam vaginanya.... dia agak sedikit menjerit..dan berusaha mencabutnya dengan menggeser pantatnya kekiri dan kekanan lagi.. tapi aku sudah semakin pintar aku tekan terus dan kuikuti pergerakannya.... setelah dia tidak melawan lagi mulai aku cabut setengah dan kumasukin lagi .. begitu berulang-ulang.. nampaknya dia mulai menikmati dan dia kelihatan mengejang Mainkan 7 Games Dalam 1 ID Anda.  dan lalu memeluk aku keras-keras..... dan mulutnya mendesis desis... aku semakin bersemangat... dan genjotanku semakin keras dan kencang.... dengan kedua kakiku kukangkangkan pahanya lalu aku genjot lagi penisku keluar masuk..... kira-kira 10 menit.. dia mengejang lagi dan memelukku lebih kencang lagi.. kayaknya dia orgasme lagi.... dan... setelah itu dia kelihatan agak loyo... tapi aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku ... aku semakin keras mengocok penisku di dalam vaginanya...dan kulihat dari kaca.. bagaimana penisku keluar masuk vaginanya... bila aku tekan... tampak vaginanya dekok kedalam dan bila aku tarik keluar kelihatan bibir vaginanya ikut munjung ke depan......... kira-kira.... 15 menit ... aku merasa helm kepalaku agak panas dan sret-sret.... ada sesuatu keluar dari penisku... aku merasa nikmat banget... aku tekan keras-keras penisku di dalam vaginanya... dan dia yang tadi sudah lemes tampak bersemangat lagi dan dia goyangkan pantatnya kekiri kekanan.... aku semakin kenikmatan... dan tiba-tiba terasa lagi seeer serr ada cairan keluar dari penisku... dan dia juga kelihatannya merasa nikmat juga... 

Dia seperti mencari-cari sesuatu... Pantatnya naik-naik keatas dan tiba-tiba dia mengejang dan memelukku keras sekali dan kedua pahanya melilit keras di pinggangku... seperti orang main gulat.... aku tidak berkutik tidak bisa bergerak... dan terasa cairan dari dalam penisku semakin banyak keluar....... dia semakin menggila dia mengigit.. gigit... bahuku.... dan menjerit lirih.. den.. enak sekali den......... aku peluk dia keras-keras..... dan kami berpelukan kurang lebih lima menit....... penisku yang tadi keras kayak batu sudah mulai melembek... dan dia nampak tergelak.. lunglai di sebelahku...... Aku lalu bangun dan kucabut penisku dari vaginanya.. dan kulihat vaginanya.... ... Aku pegang dan aku buka belahannya kini nampak ada lubangnya.... dan aku melihat di seprai dekat vaginanya banyak sekali cairan.. dan agak berwarna sedikit merah jambu.... aku agak kaget... dan bilang kepadanya... bi ..... bibi masih perawan ya...........dia tersenyum manis... dan menjawab... iya den soalnya selama bibi nikah... bibi belum pernah kemasukan.... karena mantan suami bibi dulu orangnya loyo.... baru nempel sudah banjir dan lemes.... Aku menggumam.... pantas susah banget masuknya.......terus dia nimpali bukan susah....tapi emang burungnya den bram yang kegedean.... bibi ampe hampir semaput rasanya...... 






Malam itu aku tidur berdua dengan dia di kamar Saya.... kita tidur telanjang bulat.... cuma di tutup pakai selimut...... pagi-pagi jam 5 pagi sudah terbangun.... dan penisku tiba-tiba mengeras lagi.... ... tanpa permisi... aku langsung naik lagi kebadannya.....yang masih setengah tidur dan dia terbangun..... Aku kangkangin lagi pahanya kekiri dan kekanan... dia diam aja pasrah hanya memandangi perbuatan ku dengan sedikit senyum..... lalu penisku yang sudah mulai mengeras.. aku tempelkan lagi di depan vaginanya dan aku tekan-tekan... tapi tidak bisa masuk-masuk... bi asih tersenyum.... dan dia bilang sini bi asih bantu... lalu tangannya kebawah memegang penisku dan membimbing penisku tepat di muka lubang vaginanya bi asih.. terasa hangat... lubang itu dan mulai basah... ternyata kali ini tidak sesulit tadi malam... helm penisku dengan beberapa kali tusukan maju mundur... mulai bisa masuk kedalam tapi tetapnya aja terasa sempit walaupun vaginanya mulai basah dan licin... dan kelihatanya Dia juga merasa bahwa penisku luar biasa ukuranya... beberapa kali dia sedikit mengaduh... tapi... setelah vaginanya betul-betul banjir... dan penisku bias masuk seluruhnya.. dia mulai bisa menikmati... dan... pagi itu aku bersenggama dengannya sampai jam 7.00 pagi... Dia orgasme sampai 3 kali... dan aku muncrat juga tapi tidak sebanyak tadi malam...... 


Seharian kita males-malesan di tempat tidur... dan sore hari... kami melakukannya lagi......sampai jam 10 malem.... Senin pagi aku bangun dan bolos sekolah.... karena pagi itu sehabis mandi pagi dan sarapan.... aku rencananya mau berangkat sekolah .... tapi tiba-tiba aku menjadi nafsu lagi melihat dia baru keluar dari kamar mandi pakai handuk saja.... lalu aku tarik dia ke kamarnya .... ku buka handuknya ku ciumi payudara .. ku isap-isap pentil... dan kurebahkan dia di tempat tidurnya.... dan ku setubuhi lagi.... wah enak rasanya bi asih yang baru mandi karena bau badannya segar banget bau sabun..... dan aku bersetubuh dengannya di kamarnya senin pagi itu sampi jam 9.00 pagi... dan aku terpaksa membolos sekolah...... 

Sorenya orang tuaku pulang dari jakarta...... dan sejak saat itu aku kalau malam sering kekamarnya dan melakukan hal itu lagi.. dan kelihatannya dia juga mulai ketagihan seperti aku.... mami aktif organisasi dharma wanita... sehingga kami sering punya kesempatan berdua dan selalu tidak pernah menyia-nyia kesempatan itu..... 

Hubungan ini berlangsung kurang lebih 3 bulan... lama-lama kayaknya mamiku mencium gelagat.... dan hari itu kira-kira sebulan lagi sebelum aku ujian akhir kelas 3 smp aku lihat pagi-pagi mamiku ada di kamar bi asih.....dan bi asih nampak tertunduk.. dan kayaknya agak sedikit menangis... aku tidak berani campur tangan..... dan waktu aku pulang sekolah.... dia sudah tidak di rumahku lagi... dia sudah pulang kampung di antar oleh sopir ayahku. Aku sedih banget saat itu.. (TAMAT)

VODKAPOKER88.COM - Poker Online Indonesia Terbesar Dan Terpercaya.